BRIGNAS-RI.ONLINE
MANADO - Beredarnya kabar terkait pemalakan di salah satu pedagang warung, yang ada di jln. Pumorow depan kampus pioneer, di duga Anggota Polisi Menyuruh mengambil jatah operasional di salah satu warung Rabu,24/04/2025
kronologis kejadiannya pedagang warung yang ada di jalan pumorow ini awalnya menjual minuman terlarang sehingga pada waktu itu terseret hukum di wilayah polsek tikala, kejadian itu terjadi pada tahun tahun sebelumnya dan sudah selesai masalah hukum yang di jalani pemilik warung.
dan karena ada kejadian itu, salah satu oknum Berinisial ( R.T ) Yang sering di sebut Bhoncu yang diduga mengaku anggota polisi ini bekerjasama dengan salah satu Mitra kepolisian yang di sebut anggota (Banpol) bantuan polisi yang bernama Sandi, dan salah satu Teman mantan sorang mantan tahanan penangguhan bernama Kifli Laode melakukan pemalakan dan meminta jatah ke warung warung dan tempat jual martabak.
Sandi dan Kifli ini di manfaatkan oleh terduga adalah anggota polisi (R.T.) alias Bhoncu yang di jadikan tameng untuk meminta minta.
informasi yang di dapat kegiatan operasional mereka hampir setiap Minggu mendatangi pos pos yang ada ketika mereka mendapatkan jadwal patroli malam sampai subuh.
dari pemilik warung yang inisial (NN) memberikan laporan kepada media kami bahwa pada tanggal 18 bulan April 2025 sekitar pukul 03:00 subuh, dan memberikan bukti sebuah rekaman cctv dan rekaman pembicaraan.
awalnya Pemilik warung menceritakan kepada kami pada hari itu datanglah mobil parkir di depan warung saya tepat di depan pintu warung, dan terlihat beberapa orang di dalam mobil tiba tiba turunlah salah satu orang dari mobil yang bernama sandi (Banpol) menghampiri saya di dalam warung, dan orang itu mengeluarkan kata kata.
selamat malam? saya menjawab malam ya mau apa? di jawab kembali orang itu kepada saya dengan bahasa " Biasa mau ambil yang biasa kami ambil, yang jatah komdan Bhoncu biasa ambil" dan saya menjawab kenapa emangnya tempat saya tempat kalian ambil jatah disini? dengan kagetnya orang itu maka dia kembali ke mobil patroli, sambil bercerita dengan si kifli.
pemilik warung (NN) juga menyampaikan sudah sering mereka lakukan hal ini di waktu saya dan istri saya kalau jaga warung, ambil rokok, minuman dingin dll, ditambahkan lagi dari istri pemilik warung mengatakan komdan bhoncu pernah menanyakan penjualan bensin pertalite yang sering kami jual kalau ambil dari mana.
di tempat terpisah Team investigasi media Brignas-ri.com mencoba menggali informasi kepada istri dari pemilik warung inisial (NN), istrinya mengatakan pada waktu lalu juga pernah yang bersangkutan yang mengaku anggota polisi itu menanyakan tentang penjualan BBM enceran jenis pertalite kami yang kami jual.
ucap si Bhoncub biasa ambil dimana bensin pertalite nya ibu? jawab saya ambil dari kendaraan tap motor tander, dan si komdan bhoncu bilang oh kalau begitu ambil ke saya saja minyak butuh berapa liter ibu 150ltr kah atau 250ltr kah saya adakan beli sama saya ,nanti saya siapkan ,tapi setiap minggu musti ada jata rokok ke saya, sambil menawarkan beberapa kali atau dua minggu saja ucap si komdan Bhoncu kepada saya. pembicaraan antara team media dan istri pemilik warung sudah di rekam oleh team media.
tidak sampai di situ kami mencoba komunikasi dengan namanya sandi anggota Banpol dan kifli, Sandi mengatakan itu memang benar saya yang turun dari mobil atas perintah dari Kifli Laode yang mantan tahanan penangguhan
karena kifli Laode dan saya juga sering di suruh oleh komdan Bhoncu dengan kata kata bhnoncu kepada kami" kalian kalau mau ambil Rokok, Minuman di warung itu saja bilang saja nama saya", dan komdan Bhoncu juga mengatakan kepada kami kalau mau ambil kue Martabak ambil saja di seluruh martabak Mas Narto, dan kami juga sering di kasih uang makan setiap berjalan dengan dia. ucap Sandi dan kifli laode
kejadian ini sudah sering terjadi yang di lakukan oleh Terduga mengaku anggota polisi tersebut bahkan sering juga yang bersangkutan sering berkunjung di gudang gudang solar dan tempat perjudian yang ada, untuk menjadikan senjata oknum tersebut yang dugaan kami menjadi senjatanya untuk mencari keuntungan.
Dengan Berita ini diketahui oleh salah satu Aktivis Sulut yang tidak mau namaya di publikasikan, mengatakan kalau yang bersangkutan benar benar adalah anggota polri, ini sangat berbahaya karena menjadi salah satu anggota polri itu seharusnya, Melayani, Menjaga, mengayomi, bukan malahan mempersulit masyarakat dan menindas masyarakat.
ini tidak bisa di biarkan karena sudah ada alat bukti cukup dengan saksi melihat dan alat bukti cctv dan kami juga dari profesi kami mendorong institusi polri dalam hal ini bagian Propam polres, paminal yang ada untuk di usut tuntas kejadian ini sangat memalukan sekali." ucap Aktivis Muda.
Red. BJH