Bekasi, 30 Juli 2025 — Ketua Umum Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI), Assoc. Prof. (Hon) R. Beniadi Setiawan, Ph.D., ST, MM., memenuhi undangan secara daring sebagai narasumber dalam kegiatan pemutakhiran kurikulum Program Studi Teknologi Rekayasa Logistik yang diselenggarakan oleh Politeknik Sinar Mas Berau Coal. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen institusi pendidikan tinggi vokasi dalam memastikan relevansi dan efektivitas kurikulum logistik yang sesuai dengan kebutuhan sektor strategis nasional.
Dalam sesi diskusi akademik yang berlangsung konstruktif, Beniadi menyampaikan pentingnya pendekatan kurikulum yang berbasis kebutuhan industri pertambangan dan perkebunan, dua sektor yang diidentifikasi oleh pemerintah sebagai prioritas dalam program hilirisasi nasional. Beliau menekankan bahwa sektor tersebut memiliki karakteristik biaya logistik yang dapat mencapai hingga 50% dari total biaya operasional (Opex), sehingga diperlukan SDM yang unggul dalam penguasaan teknologi dan efisiensi rantai suplai.
“Kami sangat mendukung Poltek Simas Berau untuk terus memosisikan diri sebagai institusi unggulan dalam bidang Logistik Pertambangan dan Perkebunan, terutama dengan keunggulan geografis di wilayah Berau"ujar Beniadi. "Upaya penguatan kurikulum ini harus terus dilakukan sebagai langkah strategis untuk mencetak lulusan yang kompeten, adaptif terhadap tantangan global, serta mampu mengoptimalkan potensi sumber daya alam nasional secara berkelanjutan.".
Beniadi memandang kolaborasi antara institusi pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan industri sebagai kunci dalam mempercepat transformasi ekosistem logistik Indonesia. Pemutakhiran kurikulum berbasis praktik dan teknologi mutakhir diyakini dapat meningkatkan daya saing nasional, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai suplai global, khususnya untuk komoditas strategis pertambangan dan perkebunan.
“Kegiatan ini juga mempertegas peran Politeknik Sinar Mas Berau Coal sebagai mitra pendidikan yang visioner, relevan, dan berorientasi pada pencapaian standar kompetensi industri. Semoga hasil diskusi dan masukan yang diberikan dapat semakin memperkuat dampak program studi Teknologi Rekayasa Logistik dalam mendukung kemajuan sektor logistik nasional”, tutup Beniadi.
Sumber: www.iarsi.org