Heboh Dengan Pemberitaan SMAN 6 Depok, Ketum PP LSM KCBI Angkat Bicara "Gubernur Jawa Barat Jangan Tebang Pilih Memberi Tindakan"

 


BRIGNAS-RI.ONLINE

JAKARTA - Heboh pemberitaan di media online “Baru selesai di Lantik Gubernur Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung memberi tindakan terhadap Kepala sekolah SMAN 6 Kota Depok”

Dalam pemberitaan Liputanberita62.com -JAKARTA. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengaku langsung bekerja pada hari pertama masa jabatannya setelah dilantik Presiden Prabowo tadi. Dedi mengatakan baru saja memecat Kepala SMA Negeri 6 Depok lantaran kegiatan karyawisata (study tour).

“hari ini saya langsung bekerja ya, dan saya sudah membuat keputusan menonaktifkan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi,” kata Dedy setelah dilantik di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Dedy akan membenahi masalah-masalah serupa yang terjadi di sekolah. Selain soal study tour, ada masalah pungutan liar alias pungli. Dia sudah meminta jajarannya memeriksa sekolah yang melakukan pungutan di luar ketentuan.”Nah, ini salah satu bagian yang akan kita benahi. Dan hari ini juga sudah diperintahkan inspektur untuk memeriksa sekolah itu ada pungutan-pungutan di luar ketentuan atau tidak,” kata Dedy.

“Ini kinerja saya pertama ingin membenahi manajemen di kependidikan di Provinsi Jawa Barat, karena kan isu PIP (Program Indonesia Pintar), pungutan, study tour, itu isu yang begitu meresahkan masyarakat di Jawa Barat,” lanjutnya soal larangan study tour, Dedi mewacanakan kebijakan itu didasari pertimbangan beban siswa di wilayah Jawa Barat. Dia mewacanakan sejak sebelum dia dilantik Prabowo.

Dia membaca berita bahwa study tour di SMAN 6 Kota Depok membebankan biaya Rp 3,5 juta sampai Rp 5,5 juta per siswa. Dedi keberatan. Lebih baik siswa-siswi di Depok belajar di lingkungannya, bukan ke provinsi yang jauh.

“Kalau kita mau fokus pada kalimat study tour, maka sebenarnya gampang, sampah di Depok menjadi masalah besar. Itu bisa menjadi rangkaian studi di mana anak-anak di jurusan biologi atau jurusan IPA bisa menggunakan metodologi bakteri pengurai sampah,” kata Dedi di akun Instagramya, lima hari yang lalu.

Dedi menilai kegiatan bepergian ke Yogyakarta, Bali, atau daerah yang jauh bukanlah study tour, melainkan piknik. Piknik boleh dilakukan, tapi, menurut Dedi, lebih baik dilakukan oleh keluarga masing-masing bila mampu, tidak perlu dilembagakan secara formal oleh sekolah.

“Nggak usah deh study tour-nya, gunakan uangnya untuk kepentingan yang lain,” kata Dedi.

Menanggapi pemberitaan ini Ketua Umum Pimpinan Pusat Perkumpulan Lembaga Swadaya Masyarakat Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (PP – Perkumpulan LSM KCBI) Joel. B. Simbolon. S.Kom angkat bicara dan mengatakan Joel. B. Simbolon. S.Kom berharap Gubernur Provinsi Jawa Barat Dedi Mulyadi tidak tebang pilih dalam memberikan tindakan. Karena PP Perkumpulan LSM KCBI memiliki data kuwitansi dugaan pungli di tingkat pendidikan. PP Perkumpulan LSM KCBI akan memberikan laporan kepada Gubernur Provinsi Jawa Barat. Apa lagi salah seorang Kepala Sekolah di tingkat SMAN di wilayah Kabupaten Bekasi melontarkan kata kata angkuh kepada anggota PP Perkumpulan LSM KCBI dengan kata kata “Saya ini Doktor, Kepala KCD saja tidak berani kepada Saya” Joel B Simbolon. S.Kom sesegera mungkin memberikan kepada Dedi Mulyadi tutupnya.

Red.

Lebih baru Lebih lama